Tak terasa
bulan ramadhan relah tiba.
Mempersiapakan segalannya adalah jawaban untuk mendekatkan diri kepada allah
swt. Hal-hal negatif harus kita perbaiki menjadi hal-hal positif. Kalau bulan
kemarin kita banyak melakukan maksiat, besoknya kita perbaiki. Dulunya puasa
kita ada yang bolong, ditahun ini harus benar-benar ditingkatkan lagi
puasannya. Dan masih banyak yang wajib kita laksanakan pada bulan ramdhan akan
datang.
Karena biar manapun bulan suci
salah bulan yang dimana penuh rahmat, bahkan allah swt saja memberikan ampunan
yang dahsyat bagi orang-orang melakukan perbuatan maksiat. Ampunan
dosa-dosannya mulannya jadi besar, seharusnya ditahun ini lebih kecil. Apa persiapan kita di bulan suci Ramadhan? Apakah kita
manusia taat beragama hanya tidur terus, hingga tidak sadarnya mengikuti buka
bersama?.
Ini yang dirasakan anak zaman
milenial. Maunya capek-capek, tidur-tiduran, males-malesan. Padahal perlu kita
ketahui bulan suci Ramadhan para setan-setan dikerangkeng ( penjara). Dan itu justru kesempatan kita untuk tetap
menjaga ibadah kita dari segala perduniawian abadi. Menurut Gus ridho tentang
persiapan Ramadhan begini “Ramadhan iki
kudu kulakan, eman-eman waktune, dawuhe guru kita alm K.H Abdul aziz
Mahfuf gunakno pakaian sek terbaik,
minyak wangi sek terbaik, ben awakdewe iso menghormati bulan agung iki” (Ramadhan
tahun ini harus berubah, waktunya masih panjang, nasehat guru kita alm K.H
Abdul Aziz Mahfuf pakailah pakaian yang terbaik, minyak terbaik, supaya kita
bisa menghormati bulan agung ini) “ujarnya kamis (08/04/21).
Maka dari itu, mari
kita rayakan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, kesenangan, kebersihan
hati kita, kelak akan mendapatkan surga di akherat nantinya. Rasulullah saw
bersabda “barang siapa yang merasa senang dengan
hadirnya bulan Ramadhan, maka allah swt haramkan neraka menyentuh jasadnya”. Nabi saja senang
dengan kehadiran Ramadhan, apalagi kita sebagai umatnya?. Oleh sebabnya, mari
kita laksanakan ibadah-ibadah, amalan-amalan, serta hal apapun itu, kita
berusaha perbaiki kesaalahan-kesalahan demi melakukan kebaikannya. Jangan
sampai kita kecewa dengan bulan Ramadhan dikarenakan iri terhadap ibadah orang
lain. Semua sama aja jika dikerjakan, hawa nafsunya untuk keburukan. Wallahu ‘alam.
Author: Ahmad Zuhdi Alkhariri
0 Komentar